Tapi daripada enggak sama sekali, baiknya memang kita paling enggak memilah 2 kategori sampah yang berbeda.
Saka Dwi Hanggara, Campaign Manager Waste4Change dalam acara 'Support Our Planet Earth with Puresia and the Eco-Friendly Bottle Mission' yang diadakan di NU Shop, Darmawangsa Square, Jakarta, pada Rabu, (11/9/2024), menjelaskan akan hal ini.
Saka mengatakan, "Secara kategori yang paling mudah itu cukup ada 2 yang harus kita pilah, yaitu sampah organik dan anorganik.
Itu sebenarnya sudah level 1 kita pisahin sampahnya, tapi kalau misalkan mau lebih detail lagi dan lebih berkontribusi lagi dalam mempercepat proses daur ulang bisa ditingkatkan lagi.
Misalnya sebelumnya cuma 2, naik lagi jadi 4 yaitu ada sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, dan terakhir adalah logam."
Saka juga menambahkan sebenarnya dalam memilah sampah itu bukan soal seberapa bagus dan telitinya kita memilah sampah, melainkan seberapa konsistennya kita melakukan itu.
Jadi memang lebih baik kita biasakan pisahkan minimal 2 kategori sampah tapi rutin dan konsisten dilakukan seterusnya dibanding harus pilah 4 kategori sampah namun cuma bertahan seminggu aja.
Dalam kesempatan yang sama, Benedict Wermter, Content Creator yang dikenal dengan nama Bule Sampah, menyampaikan soal pentingnya bagi kita untuk mulai peduli dengan packaging prosuk skincare yang sustainable.
Menurutnya, kalau suatu brand peduli dengan packaging produknya, pasti kandungan produknya juga diperhatikan.
"Ada formula sederhananya nih. Semakin ramah lingkungan kemasan produknya, pasti semakin sehat produknya untuk dipakai.
Soalnya perusahaan-perusahaan (yang peduli lingkungan) itu seperti Puresia contohnya yang peduli dengan kemasannya pasti biasanya juga menjaga produknya tetap berkualitas tinggi dan pasti bagus buat kulit dan tubuh kalian," ucap Benedict Wermter.
Baca Juga: Dukung Penuh! Generasi Muda Harus Tahu Peran Penting Bank Sampah
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR