Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar kata ‘cleaning service’?
Sebuah pekerjaan yang pasti sering kita temukan di mana pun, terutama di tempat-tempat umum seperti di Mall.
Pekerjaannya terlihat sederhana, hanya membersihkan dan memastikan semua sudut tempat selalu rapi. Sehingga mungkin terkadang kita sering meremehkannya.
Berbeda keadaannya kalau kita merasakan langsung berada pada posisi mereka.
Redaksi cewekbanget.id mencoba berbagai jenis pekerjaan yang selama ini mungkin sering kita temui, tapi enggak sadar besar manfaatnya. Salah satunya adalah pekerjaan sebagai cleaning service.
(Baca juga: Redaksi Cewekbanget.id Sehari Menjadi Petugas PPSU (Petugas Oranye))
Belajar Menjadi Cleaning Service
Selasa, 13 Juni 2017, saya, Debora Gracia, creative writer cewekbanget.id mencoba sehari menjadi cleaning service di area Avenue of the Stars atau yang biasa disingkat AOS, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.
Area AOS diisi dengan berbagai pilihan restoran di sekelilingnya dan bagian tengahnya ada tempat untuk bersantai yang enggak hanya cocok untuk makan bersama tapi juga nongkrong asik.
Pagi hari ketika sampai di sana, saya bertemu dengan Pak Saefudin, selaku housekeeping supervisor dan Pak Evan, selaku cleaning service supervisor yang menjelaskan pekerjaan yang harus saya lakukan.
Menurut Pak Saefudin, area AOS lebih sering ramai mulai dari siang hingga malam hari. Karena saat ini bulan puasa, maka waktu-waktu menjelang buka puasa selalu dipadati pengunjung.
Tugas cleaning service untuk area AOS mencakup membersihkan meja yang sering ditinggalkan sampah oleh pengunjung, mengelap meja, mengganti sarung bantal yang terdapat pada sofa, menyapu bila ada sampah yang berserakan di sekitar kursi atau sofa, serta membuang seluruh sampah ke tempat penampungan yang sudah tersedia.
Setelah menerima penjelasan dan saya menyanggupi, maka saya diberikan pinjaman alat yang biasa digunakan para cleaning service untuk bekerja.
Bentuknya seperti tas pinggang yang diisi lap untuk membersihkan meja, lengkap dengan semprotannya.
Sekitar pukul 10 pagi, saya memulai tugas sehari menjadi cleaning service. Perasaannya? Deg-degan, malu, penasaran, ah campur aduk deh!
Selain itu takut merasa awkward karena saat itu saya memakai baju hitam dan putih, sehingga kelihatan banget bedanya dengan cleaning service lainnya yang sudah mempunyai seragam sendiri.
(Baca juga: Redaksi Cewekbanget.id Sehari Menjadi Barista di Coffee Shop (Anomali Coffee))
Pentingnya Membuang Sampah pada Tempatnya
Suasana area AOS mulai dari jam 10.00 sampai 12.00, masih terlihat sepi, saya rasa karena masih dalam bulan puasa juga jadi enggak begitu banyak yang mendatangi tempat tersebut.
Pekerjaan yang saya lakukan dalam rentang waktu tersebut adalah mengelap meja dan mengganti sarung bantal.
Sarung bantal warna oranye yang digunakan sebagai pemanis sofa dalam area AOS itu selalu diganti setiap satu minggu sekali.
Kalau terjadi hujan, yang otomatis akan membasahi area AOS, maka harus segera dikeringkan dan diganti sarung yang baru.
Kedengarannya sederhana, tapi sebenarnya pekerjaan mengganti sarung bantal yang jumlahnya cukup banyak itu, mengurangi energi juga.
Setelah jam 13.00, area AOS lebih ramai daripada saat pagi hari. Menurut pengamatan saya, kebanyakan adalah para pengunjung yang lagi menghabiskan waktu untuk nongkrong dan ngobrol bersama teman-temannya.
Sering sekali, setelah habis nongkrong di area AOS, pengunjung enggak membuang sampah yang diletakkan begitu saja di meja.
Enggak jarang, sampahnya terjatuh ke bawah atau area sekitar kursi, seperti sampah puntung rokok atau sisa sedotan bekas pakai.
Padahal di area AOS, sudah disediakan beberapa tempat sampah. Rasanya gemas sendiri kalau melihat pengunjung yang malas sekali untuk membuang sampah.
Apalagi kalau ada yang sampai membiarkan tumpahan minum di meja begitu saja.
Sampai akhirnya saya tersadar sendiri, bahwa saya pun pernah menjadi salah satu seperti pengunjung tersebut.
Berpikirnya begini, “Ah, ngapain buang sendiri? Kan sudah ada yang bertugas membersihkan. Nanti kalau kita buang sampah sendiri, mereka gabut dong?”
Ya, pasti kamu juga pernah berpikir hal yang sama. Tapi setelah saya berada di posisi cleaning service tersebut, saya jadi tersadar bahwa akan lebih mudah jika kita mau sedikit mandiri.
Sesederhana dengan membuang sampah pada tempatnya.
(Baca juga: Cerita Inspiratif Cewek yang Mendirikan Sekolah untuk Anak-anak Jalanan, Keren!)
Menantang Tapi Seru!
Saat menjadi cleaning service, saya dibantu oleh Mas Fajri, yang sudah bekerja delapan bulan. Awalnya dia merasa sungkan untuk membantu saya karena dia merasa enggak enak, tapi lama-kelamaan akhirnya dia mau juga setelah saya paksa, he-he-he.
Membersihkan meja dari sampah dan juga mengumpulkannya menjadi tugas wajib dari cleaning service.
Setelah semua sampah dikumpulkan, saya membantu Mas Fajri untuk membuang seluruh sampah yang dikumpulkan dalam trash bag berukuran besar ke tempat penampungan sampah.
Nah, ini cukup sulit juga, karena harus berjalan sambil menenteng sampah yang enggak ringan tentunya, hingga akhirnya sampai ke tempat penampungan sampah.
Mas Fajri biasanya melakukan pekerjaan ini setiap sore jam 3 bersama temannya, karena kalau menenteng sendiri akan capek banget pastinya.
Saya jadi tersadar, pentingnya menghargai pekerjaan, terlepas dari apa pun pekerjaannya. Apalagi saat itu lagi bulan puasa.
Meskipun saya memang enggak puasa, tapi saat bekerja saya enggak makan dan minum sampai sore, jadi saya bisa merasakan haus ketika lagi bekerja.
Dibilang capek, iya baru berasa capeknya waktu sudah malam hari ketika sampai di rumah.
Tapi saya bisa bilang hari itu adalah hari yang enggak terlupakan, karena saya dapat pengalaman baru.
Kata orang, pengalaman adalah guru yang terbaik, maka saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Saya belajar untuk lebih menghargai orang lain, saya belajar untuk bertoleransi kepada pekerjaan apa pun itu, saya belajar untuk lebih banyak bersyukur.
Seharusnya bukan hanya saya yang bisa melakukannya, kamu pun bisa, girls. :)
Untuk melihat gimana kegiatan saya menjadi cleaning service di Lippo Mall Kemang, langsung tonton saja video di bawah ini ya!
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR