Seringkali, tanda-tanda trauma enggak terlihat, tetapi bisa menyebabkan reaksi emosional yang serius.
Syok dan penyangkalan setelah kejadian merupakan reaksi yang wajar.
Biasanya, hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari dampak emosional dari peristiwa tersebut.
Peristiwa traumatis juga bisa menyebabkan seseorang merasa kosong dan hampa.
Biasanya orang yang mengalami kejadian traumatis cenderung mudah marah, mengalami perubahan suasana hati yang dramatis, kecemasan, depresi, dan melalui penyangkalan.
Beberapa tanda lainnya yaitu ingatan berulang tentang peristiwa tersebut, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan ketakukan yang intens.
Baca Juga: Punya Trauma Sejak Masa Kecil? Begini Cara Mengatasinya, Girls!
Orang yang mengalami peritiwa traumatis bisa saja mengalami PTSD atau gangguan stres pascatrauma.
PTSD adalah jenis gangguan kecemasan yang memengaruhi hormon stres dan mengubah respons tubuh terhadap stres.
PTSD dapat menyebabkan respons fisik dan emosional yang intens terhadap pikiran atau ingatan apa pun tentang peristiwa traumatis.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR