Hal itu bisa terjadi dalam hitungan bulan hingga tahunan.
Cara Mencegahnya
Ada beberapa cara untuk membantu memulihkan stabilitas emosi setelah peristiwa traumatis.
Di antaranya, kita bisa membicarakan pengalaman tersebut dengan keluarga atau teman dekat atau berbagi kisah dalam buku harian.
Selain itu, coba beri diri waktu dan sadari bahwa kita enggak dapat mengontrol segalanya, atau mintalah dukungan dari orang-orang terdekat maupun kelompok pendukung atau penyintas.
Jaga pula asupan makanan bergizi seimbang, olahraga, istirahat yang cukup, serta hindari alkohol dan obat-obatan.
Pertahankan rutinitas harian dengan aktivitas terstruktur serta lakukan hobi atau minat lain, tetapi jangan berlebihan.
Baca Juga: 2 Seleb Kpop Ini Punya Fobia Terhadap Suara Keras atau Fonofobia!
Meminta Bantuan Profesional
Jika peristiwa traumatis tersebut mengganggu aktivitas harian, sebaiknya kosultasikan dengan profesional.
Kita juga perlu mencari bantuan profesional jika mengalami gejala seperti ledakan emosional, perilaku agresif, penarikan, kesulitan terus-menerus dalam tidur, obsesi berlanjut dengan peristiwa traumatis, hingga masalah serius di sekolah atau lingkungan.
Melewati proses pascatrauma memang enggak mudah, tapi bukan berarti hal itu bakal berlangsung selamanya kok, girls.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR