Kondisi melasma menyebabkan bercak abu-abu atau coklat di wajah, leher, dada, dan terkadang di tempat lain.
Hiperpigmentasi juga bisa disebabkan oleh jerawat, eksim, dan psoriasis.
Kondisi kulit ini seringkali menimbulkan jaringan parut, sehingga menimbulkan bintik hitam yang tertinggal di kulit.
Baca Juga: Pantas Wajah Tidak Glowing, Inilah 4 Kesalahan Memakai Krim Malam
Menurut dr. Smith, peningkatan hormon yang meningkatkan sintesis melanin juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi.
“Estrogen dan progesteron bisa meningkatkan produksi melanin, dan tentu saja genetika kita berperan,” katanya.
“Ada ratusan gen yang bekerja di balik layar yang mengatur produksi dan distribusi melanin kita,” tutup dr. Smith.
Paparan sinar matahari yang terlalu lama menyentuh kulit kita bisa membuat kita jadi hiperpigmentasi.
Salah satu cara paling sederhana untuk melindungi kulit kita dari perubahan warna adalah dengan memakai tabir surya atau sunscreen setiap hari, apa pun cuacanya.
Tiara Willis, seorang ahli kecantikan di New York, merekomendasikan empat langkah utama saat memerangi hiperpigmentasi! Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Malah Jadi Jerawatan, Ini 5 Kesalahan Memakai Pelembab Kulit Wajah
Source | : | Healhtline |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR