Kita tak bisa lagi mengandalkan hanya hukum
yang memenjarakan; si pelaku maupun korban
Kita tak bisa lagi bicara tegakkan ini tegakkan itu
Persis sebab “tegakkan” adalah bahasa jejantan
Bahasa kekerasan
Bahasa yang motifnya kekuasaan
Kita telah terjebak di dalamnya
Kita ajar anak-anak itu jadi pangeran
dan mainannya bukan hanya layang-layang
tapi juga dayang-dayang
yang boleh diterbangkan, diputus, dikoyakkan
sebab mereka hanyalah kepunyaan
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR